BITUNG, CahayaSulut.
Bertempat di salah satu ruang SMA Katolik Don Bosco Bitung, diadakan rekoleksi guru-guru Katolik se-Kota Bitung.(12/12). Kegiatan ini diikuti sejumlah guru dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, Para Kepala sekolah, dan pegawai Tata Usaha.
Tema yang diambil, “Kita Belajar Bukan Untuk Sekolah Melainkan Untuk Hidup”, merupakan salah satu ungkapan dari bahasa Latin. Pada Kesempatan tersebut Ketua Yayasan Katolik Perwakilan Kota Bitung, Drs. Johanis Pantouw memberikan apresiasi kepada para guru atas pengabdian yang diberikan selama ini, terlebih khusus pada guru-guru non katolik yang betul-betul bekerja dengan baik, menunjukan loyalitas dan dedikasi yang tinggi. Untuk diketahui bahwa Sekolah Katolik di Bitung memiliki sekitar 60 % Guru Katolik dan 40 % guru non Katolik, sedangkan 70 % siswa non katolik.
Pemateri dalam rekoleksi, Pastor Damianus Yamko Alo Pr, menekankan akan pentingnya “Nilai”. Oleh karena itu sebagai guru ditekankan untuk menjaga citra dan wibawa guru. “Jangan karena masalah pendapatan yang dirasa kurang, kemudian melakukan cara-cara yang tidak terpuji sehingga bisa menurunkan nilai dimata siswa dan orang tua murid.”, ungkap Pastor dengan tegas.
Sedangkan Pastor Alo Lerebulan MSC, dosen Moral Seminari Tinggi Filsafat Pineleng menekankan bahwa pentingnya santapan rohani dibandingkan santapan duniawi. Jangan sebaliknya, mengutip dari Injil Markus 6:30-34, Perlu adanya keseimbangan dalam hidup. “Hati menentukan kualitas pribadi seseorang, motivasi sebagai guru harus murni untuk mengajar dan mendidik.”