Lembean-MINUT
Dalam rangka memperingati HUT Desa Lembean, MINUT yang ke 347 pada tanggal 27 Desember 2017 maka akan diadakan pesta adat. Yang membedakan pesta adat tahun ini tidak seperti pada umumnya karena untuk pertama kalinya HUT desa Lembean ini akan diadakan dengan menggunakan konsep adat yang kaya dengan budaya lokal ungkap Welly Pinontoan selaku ketua panitia acara.
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain pertama, “Dumia Umbanua” yakni atur kampong. Yang mana ritual ini pada waktu dulu dilakukan oleh para Tonaas yang dianggap bisa langsung berkomunikasi dengan “Opo Empung” namun pada waktu sekarang beralih fungsi dipimpin oleh para tokoh agama dari berbagai denominasi seperti GMIM, Katolik, Pantekosta dan Advent. Atur Kampung tentu memiliki tujuan yang baik untuk memagari desa atau disebut Rumeen, yang dianggap memagari dari hal-hal yang buruk dan tentunya supaya desa bisa lebih maju dan makmur. Orang-orang pun yang dilibatkan pada atur kampong juga memiliki beberapa kriteria yang ketat, yang mana orang-orang tersebut harus tidak ada cacat, batin harus bersih, masih ada pasangan dan kriteria lainnya. Kesakralan tentu menjadi hal utama.
Kegiatan yang kedua yakni “Parade budaya” yang mana para peserta akan berjalan kaki sekisar 800 meter sepanjang jalan utama desa Lembean serta ada atraksi dan kreativitas yang sudah dipersiapkan oleh panitia. Kegiatan selanjutnya akan ada Sidang Paripurna Istimewa Adat yang biasanya disebut “Pakasaan”/Pakasaan Wangko”. Pada sidang Istimewa ini akan dikumpulkan seluruh masyarakat dengan mendengar pidato adat oleh kumtua. Kegiatan berikut akan ada MISA Inkulturasi menggunakan bahasa Tonsea yang akan dipimpin oleh Pastor Revi Tanod Pr. Pada acara Puncak akan ada peluncuran buku tentang sejarah desa lembean. Sejarah desa Lembean ini disusun oleh tim 7 selaku penggali sejarah yang digagas oleh ibu Kumtua Deasy A. Lasut-Sumampouw. Penggalian sejarah desa prosesnya berlangsung sekitar 1 tahun.
Acara lainnya yang tak kalah menarik yaitu Konser Musik Kolintang, seperti yang diketahui bahwa desa Lembean merupakan Desa Kolintang. Yang mana desa Lembean merupakan desa yang paling banyak menghasilkan para pemusik kolintang antar generasi, selain kesenian kolintang ada juga tari-tarian, penampilan lagu-lagu berbahasa tonsea serta wisata kuliner khas dari desa Lembean baik makanan maupun kue. Tentu kegiatan pesta adat desa ini sangat menarik untuk dinikmati serta menjadi suatu daya tarik wisata, ungkap Lidya Katuuk selaku Seksi Humas menambahkan.