Liputan Khusus: Tentang 12th Asian Science Camp 2018 Manado di banjiri Ilmuwan muda, peneliti dan peraih Nobel

0
1669

P_20180803_133127

Minahasa Utara,

Kurang lebih 400 guru dan siswa SMA kelas 11 dan 12, Mahasiswa tahun pertama dan kedua (ilmuwan muda) dari 27 negara-negara Asia, Ilmuwan/Peneliti dan peraih Nobel di bidang fisika berkumpul di Manado Jumat, 3 Agustus 2018. Kontingen tiap Negara berdatangan ke bumi Nyiur Melambai disambut dengan kemeriahan dentang setiap bilah music Kolintang yang dimainkan oleh sanggar Winetin Paslaten Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara. Decak kagum para delegasi menambah semarak ajang bergengsi tahunan ini.

Asian Science Camp disingkat ASC di tahun ini diselenggarakan oleh Surya Institute bekerjasama dengan pemerintah propinsi Sulawesi Utara mengusung tema “Ilmu Pengetahuan untuk Kemanusiaan”. ASC ini adalah yang ke dua kalinya diselenggarakan di Indonesia.

Profesor Yohanes Surya dalam keterangan tertulis dalam buku panduan,  menyampaikan alasan pertemuan para ilmuwan ini yaitu untuk menjawab begitu banyaknya permasalahan yang sedang di hadapi dunia seperti penyakit yang bertambah banyak atau penyakit-penyakit baru bermunculan, bahkan beberapa diantaranya mematikan dan yang penyebarannya begitu cepat  meluas, selain itu juga persoalan tidak adanya pemerataan pangan atau  kelangkaan makanan dan minuman dibeberapa tempat di dunia, serta kemurnian alam yang sudah tidak terjaga membuat keseimbangan alam ini terganggu.

Untuk itu, diharapkan para ilmuwan muda ini dapat menghadirkan solusi-solusi terbaik dalam mengelola keseimbangan alam dan manusia lewat pendekatan-pendekatan ilmiah. Dimana para ahli akan menuntun ilmuwan-ilmuwan muda Asia mengidentifikasi permasalahan penting mengenai sumber makanan sehat dan layak untuk dikonsumsi dan belajar memproduksi makanan tersebut. Selain itu juga memungkinkan para ilmuwan muda menemukan letak ancaman hidup serta menyodorkan solusi sebagai cara agar manusia dapat hidup sehat lebih lama.

Sama halnya sambutan tertulis Gubernur Propinsi Sulawesi Utara Bapak Olly Dondokambey, SE. dalam buku panduan tersebut, menyatakan bahwa ajang ini diperuntukan bagi mereka yang dengan konsisten memberi diri dalam pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang tentunya senantiasa memberikan kontribusi pada pembangunan nasional. Menjadi tuan rumah bagi perhelatan akbar ini merupakan suatu kebanggaan.

ASC 2018 lebih mendekatkan Sulawesi Utara pada dunia lewat para ilmuwan muda, peneliti di berbagai cabang ilmu pengetahuan, pembicara internasional dan peraih nobel seperti : Prof. Takaaaki Kajita peraih nobel fisika 2015 dari University of Tokyo; Prof. Ronald D. Vale, Ph.D seorang professor di Howard Hughes Investigator, Cellular Molecular Pharmacology, UC-SF; Prof. Dr. Michael P. Sheetz Profesor dan Direktur Mechanobiology institute NUS; Prof. Dr. Michael Lynch Direktur Biodesign institute for Mechanism of Evolution di Arizona State University US; Dr. Ashwin Gopinath beliau adalah peneliti di Department of Bioengineering California Institute of Technology di Pasadena US; Prof. Jiun-Huei Proty Wu seorang Profesor Physics and Astrophysics National Taiwan University; Prof Linda J. Keney seorang peneliti di National University of Singapore (NUS) dan seorang microbiologist tentang immunology (kekebalan Tubuh) di University of Illinois – Chicago US; Rizal F. Hariadi, Ph.D seorang peneliti BIOmolecular dan Nanotech Laboratory dari Arizona State University; Prof Mezak A. Ratag, APU seorang professor perbintangan dan juga Rektor UKIT di Tomohon; Dr. Bidhari Pidhatika dari kementerian Perindustrian RI; Teguh Triono, Ph.D. seorang peneliti tentang keragaman biota; Fenny Dwivany, Ph.D. dari Institut Teknologi Bandung (ITB); Sidrotun Naim, Ph.D.,M.P.A. University of Arizona yang merupakan seorang pengajar di Surya Institut.

Sebelumnya Asian Science Camp sudah diselenggarakan di Taipei (2007), Bali (2008), Tsukuba (2009), Mumbai (2010), Daejeon (2011), Jerusalem (2012), Tsukuba (2013), Singapore (2014), Bangkok (2015), Bangalore (2016) dan Kampar 2017.

Kita semua tentunya mengharapkan kegiatan yang bergengsi dalam bidang ilmu pengetahuan ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan dunia. melalui riset dan teknologi dan pendekatan-pendekatan ilmiah lainnya, satu per satu masalah dunia dapat teratasi. Peraih Nobel, peneliti, ilmuwan-ilmuwan muda dan innovator dalam dunia ilmu pengetahuan  akan berada di Sulawesi Utara selama sepekan, pembukaan acara dilaksanakan hari ini 4 Agustus 2018. (Meadow)

 

LEAVE A REPLY