MASA ADVEN: “ MENANTI SANG DAMAI DENGAN PENUH SUKACITA”
Oleh: Chiprianus F. Lengkong
(Mahasiswa SekolahTinggi Pastoral Don BoscoTomohon)
Di masa Adven menjelang Natal ini, umat beriman banyak mendengar renungan-renungan yang bertemakan penantian atau kerinduan. Masa Adven menjadi kesempatan bagi umat untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Sang Penyelamat, Yesus Kristus. Mempersiapkan kedatangan Kristus, bukan semata-mata hanya melalui hal-hal yang lahiriah seperti menyiapkan kue natal yang banyak dan pakaian yang baru, tetapi yang paling penting itulah persiapan hati kita untuk menerima dan mengikuti Yesus dalam kehidupan kita.
Bagai tradisi orang yang mudik saat lebaran, begitu halnya pula dengan umat Kristiani di seluruh dunia. Ingin pulang berkumpul bersama dengan keluarga untuk merayakan natal. Seperti ada sesuatu yang kurang kalau ada satu anggota keluarga yang tidak hadir dalam kebersamaan natal itu. Karena itu, masa Adven juga menjadi masa penuh harapan, masa doa istimewa antara lain mendoakan agar sebagai satu keluarga, berkumpul dalam suka cita perayaan natal.
Cerita tentang ikatan keluarga ini, bisa menggerakkan “hati” untuk mencari jalan bertemu lagi, berdamai dengan Allah. Berkumpul lagi seperti sedia kala saat masih hidup sekeluarga dalam segala hal. Karena itu, Tuhan memberi waktu khusus (Adven), di mana gereja mau mengajar dan mengajak : ”Bertobatlah karena Kerajaan Allah sudah dekat”. Itulah sebabnya, kalau Bapa mengutus Putera-Nya kedunia, itu artinya bahwa Ia pun dalam kehendak-Nya yang kudus mau menyelamatkan semua orang dan tak ada satu pun yang hilang. Suasana Adven, senantiasa mendukung rasa menanti-nanti akan datangnya seseorang yang akan membawa kelegaan hati, kepuasan jiwa, serta kenyaman hidup. Kiranya untuk itu, di seluruh dunia tidak ada orang dalam lingkungan masyarakat kita,tidak ada pribadi dalam keluarga kita, yang mengaku dirinya PENYERANG. Semua orang dalam hati rindu sekali hidup dalam damai. Inilah buah pemikiran dan perjuangan untuk mendukung keinginan Bapa di Surga, agar jangan sampai seorang pun hilang.
Kita berusaha dalam masa Adven ini, berani menjadi pencipta suasana damai di lingkungan kita sendiri, dan berusaha menjauhkan segala sesuatu yang dapat menimbulkan kekacauan. Mari dengan cara kita sendiri ciptakan rasa aman, rasa damai, rasa bebas dalam hidup bersama, sehingga tak ada orang yang merasa tersingkir, tidak dianggap, merasa tak diperhatikan, tidak ada yang merasa dimusuhi, tapi semuanya menghidupi kehidupan ini dengan gembira dan menjadi kerasan dalam kehidupan bersama.