DisBudPar MINUT Buka Peluang Kemitraan Pengembangan Bidang Seni

0
1582

 

Foto1242

CahayaSulut, Airmadidi-MINUT.

Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaaan & Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Minahasa Utara terus diupayakan semakin berkembang di tahun 2017, beberapa program unggulan yang nanti akan dilaksanakan ditahun ini seperti Pelatihan-pelatihan pengembangan seni serta usaha kreatif salah satunya kerajinan tangan, contohnya anyaman, serta pembuatan buku profil desa. Hal ini diungkapkan Kadis DisBudPar Minut, Ibu Theodora Luntungan yang belum lama ini dipercayakan oleh Bupati sebagai Kadis Pariwisata.

Adapun program dibidang Ekonomi Kreatif dijabarkan oleh kepala Seksi Ekonomi Kreatif, Mercy Sigarlaki meliputi mengfasilitasi hak kekayaan Intelektual, untuk itu dibuat program kemitraan dengan masyarakat maupun pihak-pihak lain. Contohnya Akan diadakan Pameran Lukisan di pulau Talise, sebagai destinasi wisata. Selain itu Pengembangan sumber daya Manusia mendapatkan perhatian serius, berkaca dari beberapa pengalaman lalu bahwa dalam setiap ivent perlombaan malah peserta lomba seni lebih banyak dari luar MINUT, contohnya lomba cipta lagu Pesona Wisata beberapa waktu lalu banyak diikuti oleh peseta dari luar daerah lain, bahkan dari Jawa.

Hal ini menjadi tantangan bagi kita karena menunjukkan bahwa kesadaraan pada masyarakat masih kurang, sehingga perlu dibangun kembali suatu usaha-usaha kreatif yang lebih menonjolkan peran serta masyarakat.

Salah satu Pengalaman yang menarik yang pernah didapatkan saat mengunjungi pusat kebudayaan dari China, dimana  segala sesuatu sudah dipersiapkan dengan baik dalam menjamu para tamu, segi fasilitas baik gedung, peralatan, serta tim sudah betul-betul siap dalam menerima kunjungan wisatawan dari luar.

Untuk itu  diupayakan hal seperti itu bisa diadakan juga di Minahasa Utara.  Satu hal yang menarik yang mendapatkan perhatian yaitu pengembangan bidang SENI FILM.

“Ini menjadi suatu peluang bagi para penggiat seni, pelaku seni di Minahasa Utara untuk membuat suatu film yang diambil dari cerita rakyat ataupun yang memiliki nilai historis dari suatu objek wisata seperti Cerita Tumatenden, Cerita Batu Nona di Kema dan sebagainya ini merupakan hal yang sangat bagus jika digarap. Ungkap Mercy dengan semangat.”

 

 

LEAVE A REPLY