Manado-CahayaSulut.com
Eksistensi Radio Republik Indonesia (RRI) Manado dalam menyapa masyarakat Sulawesi Utara lewat beragam program siarannya sudah mendapat tempat dihati pendengar. Walaupun dalam realitas masih terdengar keluhan masyarakat agar RRI Manado terus memperluas jangkauan dan lebih variatif disetiap program acara.
Salah satu pendengar setia RRI Manado Ruby Worek, warga Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara mengatakan, RRI Manado sudah meningkat dalam kemasan program sehingga menarik untuk didengar. Namun hendaknya jangan berbangga dan terus ditingkatkan kemasan program siaran, berita dan hiburan.
Menurutnya program acara dengan menggunakan telepon bukan sekedar hiburan semata. Tapi program tersebut justru lebih memperat tali persaudaraan antar masyarakat dan pendengar di daerah ini.
“Kami masyarakat pesisir pantai senang mendengar siaran RRI Manado, karena melalui RRI kami dapat mendengarkan informasi terkini serta serta dapat menyapa kerabat ataupun kenalan lewat program request lagu,” kata Ruby Worek.
Meski demikian menurut Ruby Worek yang harus diperhatikan oleh RRI kualitas audio serta jangkauan siarannya.
“Kami menerima siaran dari RRI Manado sering tidak jelas, dan di tempat-tempat tertentu siaran RRI tidak dapat dinikmati,” terang Worek yang kesehariannya berprofesi sebagai nelayan. Sementara itu Iren Christin mahasiswa Politeknik Manado yang aktif mendengar siaran Pro 2 RRI Manado meminta konten acara kawula muda dibuat lebih menarik.
“Seiring menjamurnya siaran radio swasta dengan segmen pendengarnya generasi muda, pro 2 mau tidak mau berkompetisi dengan radio swasta,” kata Iren.Lanjutnya, RRI memilki berbagai program yang baik seperti Bintang radio , Green Radio Pro 2 Goes To Campus , program ini telah menjadi salah satu ikon acara unggulan.
“Program ini memilki nilai jual tinggi, namun harus dikelola dengan prosional, sehingga pendengar akan semakin tertarik untuk mendengarkan acara dari RRI,” ungkapnya.Salah satu visi dan misi RRI menjadi radio berjaringan terluas terus dilakukan RRI Manado seperti halnya akan membangun Stasiun Produksi di Kabupaten Kepulauan Sitaro(Siau Tagulandang Biaro).
Bahkan tak tanggung-tanggung pimpinan RRI yang terdiri dari Kepsta Safarudin AH, Kabag TU Oscar Pangalila dan Kabid Pemberitaan telah melakukakan pertemuan dengan Bupati Sitaro Tonny Supit.
Pada kesempatan tersebut Bupati Tonny Supit menyatakan kehadiran RRI diperbatasan bahkan pulau pulau terkecil di Sitaro mempermudah jangakaun informasi bahkan kemudahan bagi pemerintah menyampaikan rencana serta program untuk kemajuan masyarakat kepulauan.
“Kami harapkan studio RRI ada di Sitaro, karena melalui siaran RRI masyarakat yang berada di Kepulauan dengan cepat menerima informasi ataupun berita,”kata Bupati Tonny Supit. Menanggapi rencana hadirnya siaran RRI , Kepala LPP RRI Manado Safarudin AH yang juga Korwil Nusantara VI mengatakan segera mempersiapkan segala yang dibutuhkan dalam pembangunan Stasiun Produksi.
“Jadi untuk bangunan ataupun lahan disiapkan Pemerintah Sitaro, sementara untuk peralatan akan disiapkan pihak RRI,kami menargetkan tahun ini Stasiun Produksi segera dibangun di sana,” tandas Safarudin.Lanjutnya pembangunan Stasiun Produksi merupakan salah satu upaya RRI sebagai radio public mendapatkan informasi yang pasti dan akurat dari pihak Pemerintah Daerah.
Pada momentum usia 71 Tahun pada 11 September ini , kehadirin jajaran Direksi maupun Dewas yang baru, angkasawan dan angkasawati RRI, mendapat semangat yang baru, sehingga menjadi radio berjaringan terluas, pembangun karakter bangsa, berkelas dunia, menjadi corong informasi dan Tentu saja RRI berperan penting dalam menjaga kedaulatan Negara Republik Indonesia.