Sekjen FPSMI Jadi Juri Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA

0
480

WhatsApp Image 2023-05-24 at 00.11.10

 

Manado,Cahayasulut.com-Sudah menjadi progam unggulan setiap tahunnya Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA. Tahun ini dengan semakin masifnya perkembangan digital, maka track indikator penilaiannya disesuaikan. Peserta lombanya merupakan perpustakaan SMA/SMK/MA sederajat, baik negeri termasuk sekolah kedinasan maupun swasta di wilayah Provinsi se-Indonesia.

“Tujuan dilaksanakan Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA Tahun 2023 adalah untuk mewujudkan profil perpustakaan SMA/SMK/MA yang adaptif terhadap perubahan, mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara berkelanjutan, mendukung program-program pembelajaran dan menjadi perpustakaan rujukan serta perpustakaan penggerak bagi perpustakaan sekolah/madrasah lain.” demikian disampaikan Sekjen Pusat FPSMI Stella Fientje Watak, S.Pd., M.Pd., BNSP.RI., CT.PS., C.Mt., C.HT., selaku juri pada perlombaan.

Sesuatu yang luar biasa berbeda yang patut diapresiasi juga pada lomba tahun 2023 ini diantaranya adalah juaranya sudah berdasarkan klaster, artinya bahwa setiap klaster ada juaranya, sehingga nampak penyesuaian lomba di seluruh Indonesia merata. Tidak bisa kita menyamaratakan keberadaan Perpustakaan Sekolah yang ada di pulau Jawa, Bali, DKI Jakarta dengan Perpustakaan Sekolah yang ada di kepulauan lainnya seperti Papua, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Gorontalo.
Sebelumnya penilaian juaranya secara umum terpusat. Hanya ada satu juara I, II, III, dst.
Sekarang juaranya sudah per klaster.

Klaster yang dimaksud yaitu;
~Klaster I terdiri dari provinsi Aceh, Sumut, Sumsel, Sumbar, Riau, Kepualauan Riau, Jambi, Bengkulu, Kampung, & Bangka Belitung.
~Klaster II terdiri dari provinsi Jateng, Jabar, Jatim, DKI Jakarta, DIY, Banten & Bali.
~Klaster III terdiri dari provinsi Kalbar, Kaltim, Kalsel, Kaltara, Sulut, Sulsel, Sulteng, Sumbar, NTT, & NTB.
~Klaster IV terdiri dari provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat, & Papua Barat Daya.

Syarat utama untuk mengikuti lomba ini adalah Perpustakaan Sekolahnya sudah terakreditasi oleh Perpustakaan Nasional RI dibuktikan dengan sertifikat akreditasi Perpustakaan. Terdapat juga 11 indikator penilaian yang kesemuanya wajib disertai bukti baik manual, layar tangkap, link-link jejak digital Perpustakaan Sekolah, Pustakawan/Pengelolaan Perpustakaannya, gerakan Perpuskol-nya dan sekolah itu sendiri.

Penjurian & pemenang lomba tingkat provinsi sedang berlangsung hingga 31 Mei 2023. Kemudian divisitasi Tim Juri Tingkat Nasional ke Daerah/Provinsi 21 Juni s/d 30 Agustus 2023. Selanjutnya 4 – 6 September 2023 adalah final penilaian Presentasi Peserta Lomba Tingkat Nasional langsung di Jakarta.

Dikatakan Sekjen, khusus untuk klaster III dimana terdapat provinsi Sulut dan Gorontalo, sudah terjaring Perpustakaan sekolah yang siap presentasi di tingkat nasional. Provinsi Gorontalo sudah terjaring SMA Negeri 1 Gorontalo, dan khusus provinsi Sulut sabar aja, diinfokan kemudian, masih secreet. Ungkap Bu Sekjen sambil tersenyum.

Ditambahkan pula, bahwa perkembangan pengembangan Perpustakaan Sekolah di Indonesia tahun-tahun belakangan ini, cukup signifikan meskipun belum terukur secara kuantitatif. Tapi secara kualitas bisa kita lihat di berbagai media sosial aplouding perpustakaan-perpustakaan sekolah di Youtube, Instagram, dan TikTok, sudah masif.

Sekjen juga berharap ke depannya profil Perpustakaan Sekolah terus adaptif terhadap perubahan, transformatif kolaboratif, mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara berkelanjutan, terus mendukung program-program pembelajaran, dan menjadi Perpustakaan rujukan, perpustakaan penggerak bagi perpustakaan sekolah/madrasah lainnya. Terlebih ini juga mendukung program Gerakan Literasi Nasional, Gerakan Literasi Daerah, lebih khusus Gerakan Literasi Sekolah, dan sangat berdampak signifikan bagi Asesmen Nasional.

Satu inovasi penting dikemukakan Sekjen bagi Perpustakaan Sekolah yang coba digagasnya sejak tahun 2019, yaitu Gerakan Transformasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Inklusi Sosial (GTPSBIS). Ini super includ nantinya dengan dasar-dasar literasi lainnya yang kebermanfaatannya berdampak signifikan & benar-benar kontributif bagi warga sekolah, masyarakat dan semua komponen pendidikan di dalamnya. Sekjen juga percaya bahwa kedepannya jumlah peserta lomba Perpustakaan Sekolah akan semakin bertambah, karena dari waktu ke waktu Perpusnas RI terus berupaya melakukan sosialisasi dan Bimtek di setiap provinsi baik online maupun offline, guna menggenjot akreditasi Perpustakaan Sekolah se-Indonesia.
*

LEAVE A REPLY